Sistem Informasi Indonesia
Sistem informasi telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan dalam kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sistem informasi mendukung kinerja peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha, serta mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sistem informasi yang dibutuhkan, dimanfaatkan, dan dikembangkan bagi keperluan pembangunan daerah adalah sistem informasi yang terutama diarahkan untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah. Hal ini perlu diingat karena telah terjadi perubahan paradigma menuju desentralisasi di berbagai aspek pembangunan. Salah satu paradigma baru itu adalah perihal perencanaan pembangunan daerah. Mulai tahun 2001, seiring dengan pemberlakuan UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, maka perencanaan pembangunan daerah telah diserahkan kepada pemerintah daerah. Dan dengan terbitnya UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dengan demikian, kiat di balik desentralisasi adalah peningkatan pelayanan kepada masyarakat, partisipasi dalam perencanaan pembangunan, dan pencapaian akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. Telah banyak dikembangkan sistem informasi yang berbasis data perencanaan pembangunan, yang beroperasi baik di pusat maupun di daerah. Akan tetapi, harus diakui bahwa pada umumnya sistem informasi yang telah dikembangkan itu hanya menyangkut aspek tertentu dalam perencanaan pembangunan. Misalnya, Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri (Simdagri) dan SIM Daerah (Simda), yang penerapan pengelolaannya di daerah dilakukan oleh Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) di daerah. Contoh lain adalah yang berkaitan dengan aspek ruang, yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG), yang dikembangkan melalui proyek berbantuan luar negeri Land Resources Evaluation and Planning (LREP) dan Marine Resources Evaluation and Planning (MREP); atau sistem informasi yang menyangkut aspek lingkungan, seperti Neraca Kependudukan dan Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) serta Neraca Sumber Daya Alam dan Spasial Daerah (NSASD) di setiap daerah. Dengan adanya Sistem Informasi dan Manajemen Perencanaan Pembangunan Nasional (Simrenas) ini, diharapkan dapat menata berbagai aspek data perencanaan pembangunan secara terintegrasi dan komprehensif, baik dalam hal struktur, jenis maupun format data untuk perencanaan pembangunan.
Harapan sebagai masyarakat tentang SIMNAS
Awal tahun 2008 ini saya mengharapkan sistem informasi di negara kita ini lebih berkembang.
Saya berharap agar semua sistem apapun dapat dengan mudah digunakan, memperoleh informasi lebih mudah tanpa harus kesana kemari untuk dapat informasi tersebut.
Jika menjadi lurah, hal pertama saya lakukan adalah membuat database dan membuat sistem agr dapat mengetahui semua data tentang warga saya. Membuat Lab komputer khusus untuk warga setempat, jika ada masalah tinggal datang ke Lab tersebut, tanpa harus repot-repot menemui Lurah.
Dan klo jadi Menteri Departement Perencanaan dan Pengelolaan Sistem Informasi Nasional, dan di beri dana 1 Trilyun. Yang saya lakuin, yaitu membuat database dan sistem-sistem untuk mempermudah proses kerja saya, dan membuat Sekolahan khusus IT dan itu gratis agar masyarakat Indonesia dapat lebih berkembang da bs bersaing dengan negara manapun.
Cita-cita klo sudah lulus, insya Allah mau bekerja di perusahaan besar, yaitu di Angkasa Pura II (Bandara Soekarno-Hatta). Membuat database tentang data pesawat ataupun karyawan yang masuk-keluar. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bs mencapai itu semua.
BIDANG PENDIDIKAN
Saya mengharapkan agar pendidikan di Negara kita ini lebih di tingkatkan lagi. Tidak hanya guru ataupun dosen tapi teknologinya juga harus mendukung dan tentunya harus ada fasilitas yang bikin para pelajar jadi nyaman untuk belajar.
Information Teknologi perlu dikembangkan di lingkungan pendidikan sejak dari SD, SMP, SMA dan seterusnya, ada pendidikan yang baik dalam lingkungan untuk memperbaiki pendidikan nasional guna peningkatan mutu pendidikan nasional dimata internasional.
peningkatan mutu yang menjadi faktor sangat penting meningkatkan kualifikasi guru pendidik, dosen, dengan harapan makin berkualitas mereka tentu akan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh. Peningkatan mutu juga kita wujudkan dalam penentuan rata - rata nilai ujian nasional, baik SD SMP SMA yang ternyata dari target yang telah kita tetapkan itu dapat dilampaui dan perbaikan dan pembangunan infrastruktur pendidikan ,gedung – gedung sekolah, memperbaiki yang rusak, membangun yang baru tapi infrastruktur dalam arti umum fasilitas ruang perpustakaan, komputer dan lain - lain.
Memberikan pusat pelatihan pada siswa untuk belajar dan praktek dalam mengoprasikan computer secara bersama-sama untuk bisa mewujudkan masyarkat yang mengerti tentang penting nya teknologi informasi.
BLUE BOOKS ICT INDONESIA
Mengapa Blue Book?
Perlu usaha yang besar (masif) dari lembaga pendidikan namun perlu tetap sesuai dengan kebutuhan kompetensi di industri
Perlu panduan kurikulum generik dan mekanisme assessment untuk digunakan lembaga pendidikan
Perlu inisiatif dan program untuk memastikan kecukupan pasokan SDM ICT
Panduan ini dibuat dalam Blue Book yang direvisi setiap tahun
Bagian I: Estimasi Kebutuhan SDM ICT s/d 2010
–Kualitatif: Kompetensi
–Kuantitatif: Jumlah
Bagian II: Kinerja Saat ini
–Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan
–Kapasitas Pertahun
Bagian III: Rekomendasi
–Kurikulum Generik
–Assessment
Bagian IV: Usulan Action Plan
–Inisiatif
–Program
Estimasi Kebutuhan
IT Enabling Job: Offshore ICT Job
–3.3 juta lapangan kerja ICT offshore s/d 2015
–Nilai gaji136 milyar USD
IT Enabling Job: Domestic Market
–Est. 1 milyar USD tahun 2002
IT Enabled Job
–Per kantor 10 pekerja: 1 admin dan 8 IT operator
Ekspor Estimasi Untuk Kebutuhan
2002
2004
2006
2008
2010
Annual Growth
10%
20%
55%
70%
70%
Target Produksi (Juta $)
500.00
660.00
1,108.80
2,835.76
8,195.33
Produktivitas ($/SDM)
25,000
25,000
25,000
25,000
25,000
Target Total SDM
20,000
26,400
44,352
113,430
327,813
Kebutuhan Generik SDM
Komposisi dalam IT Enabled Office
Setiap 10 pekerja
–9 Operator
–1 Adminstrator, Spesialis dan Maintainer
Setiap 100 Pekerja
–90 Operator/Content Provider
–5 Spesialis Aplikasi
–3 Adminsitrator
–1 Network Manager
Komposisi Dalam IT Enabling Office
Mirip dengan IT Enabled Office, dengan pengecualian bahwa operator adalah software developer
Operator:
–Project Manager
–System Analysts and Designers
–Specialists
–Programmers
–Testers
–Dokumenter
Akademis
–ITB, UI, ITS, STIKOM, Universitas Petra, Universitas Pelita Harapan, Universitas Bina Nusantara, Universitas Gunadarma, STT Telkom, UGM
Lembaga Pelatihan Swasta
–Kursus-Kursus, Pelatihan
Lembaga Pelatihan Vendors
–Microsoft, Hewlett-Packard, SUN Microsystems, Cisco, Oracle, IBM, Schlumberger
Kompetensi, al:
–Dapat menggunakan personal computer
–Dapat menggunakan aplikasi word processing
–Dapat menggunakan aplikasi spreadsheed
–Dapat menggunakan aplikasi database
–Dapat menggunakan aplikasi presentasi
–Dapat menggunakan fitur-fitur advance dari sebuah aplikasi
–Dapat mengirim dan mengambil informasi dari internet menggunakan browser dan email
–Dapat membuat dokumen mark-up menjadi spesifikasi
Contoh: ICA-99 Qualifications
Certificate I in Information Technology ICA10101
Certificate I in Information Technology (E-Consumer) ICA10201
Certificate II in Information Technology ICA20199 lCertificate II in Information Technology (Applications) ICA20201
Certificate III in Information Technology (Software Applications) ICA30199
Certificate III in Information Technology (General) ICA30299
Certificate III in Information Technology (Network Administration)
Kesimpulan :
Blue Book adalah dokumen tahunan untuk merumuskan perencanaan SDM ICT dalam rangka mendukung pengembangan industri ICT di Indonesia.
Blue Book terdiri dari empat Bagian :
–Estimasi Kebutuhan SDM ICT s/d 2010
–Kapasitas dan Kinerja Saat ini
–Rekomendasi (kurikulum generik dan assessment)
–Usulan Action Plan
Perlu masukan dan komitmen pelaksanaan.
SOAL UTS
3. Trend Aplikasi Open Source
B). Trend aplikasi open source menghilangkanpengakuan terhadap hak cipta
Trend aplikasi open source yang berkembang dikalangan IT saat ini lama-kelamaan dapat menghilangkan pengakuan terhadap hak cipta. Dikarenakan masyarakat dapat dengan bebas mendownload aplikasi-aplikasi dan bs jga merubahnya sehingga dapat menghilangkan pengakuan terhadap hak cipta.
C). Keberadaan open source merugikan software house
Dengan adanya keberadaan open source masyarakat IT dapat mendownload aplikasi-aplikasi tanpa harus mengeluarkan biaya (gratis). Makanya aplikasi Open Oource banyak diminati masyarakat IT. Hal tersebut bs merugikan software house, karena semua pemakainya/para user beralih ke Open Source.
5. Tentang profesi IT masa depan
Profesional IT :
a). # System Analyst
# Programmer
# Troubleshooter, installer
Mereka yang berprofesi dalam pengembangan, implementasi, maintenance perangkat-perangkat IT (terutama dari sisi Software dan Sistem Jaringan).
b). Pelaksana Operasional Sistem
# Operator
# Administrator (DBA, N-Admin)
# Manejer
Adapun syarat menjadi Profesional IT :
- Penguasaan teknis (bahasa program, IT secara umum) harus dinamis (adaptive terhadap perkembangan).
- Sikap Profesional :
# Kemampuan memenuhi target : limit waktu, kualitas
Kuncinya disiplin, kecerdikan dalam perencanaan.
# Berada di jalur yang ketat : konsisten.
- Pengalaman : Track Record
Bagaimana membangun track record :
# Project-project mata kuliah
# Project kerja praktek
# Project tugas akhir
# Kerja sebagai developer
- Penguasaan proses bisnis : relative terbatas sesuai pengalaman
- Wawasan luas.
Jawab :
B). Semua orang tanpa latar belakang pendidikan IT dapat menjadi Profesional IT
Benar, karena untuk dapat jadi Profesional IT tidak perlu dari lulusan IT atau berpendidikan IT. Sekarang sudah ada sekolah-sekolah khusus dan alat bantu dalam bidang tersebut.
C). Profesional IT juga harus memiliki kemampuan marketing
Dari salah satu contoh di atas, yaitu syarat jadi Profesional IT harus menguasai bisnis. Hal ini ada kaitannya dengan Marketing. Marketing itu sendiri adalah pemasaran. Dan tujuan dari kemampuan marketing, yaitu untuk dapat bersaing dengan profesi-profesi yang lain, seperti pengacara, akuntan dan lain sebagainya.
D). Profesi IT yang paling dicari adalah admnistrator sistem
Selain gaji yang cukup besar, jadi admin juga memiliki tanggung jawab yang berat, yaitu seorang system administrator (dikenal juga sebagai admin, administrator, sysadmin, site admin, dll) diantaranya adalah memonitor konfigurasi keamanan, mengelola dan mengatur nama user dan password, memantau kapasitas memory penyimpanan serta perangkat-perangkat yang digunakan, melaksanakan proses backup, dan melakukan setting terhadap alat-alat serta software baru. Ruang lingkup kerja system administrator ini sangat bervariasi tergantung besarnya organisasi. Selain itu Administrator Sistem banyak dibutuhkan di perusahaan-perusahaan besar.
Tugas Sistem Administrator :
- Kontrol umum sistem hardware
- Membuat dan memelihara Linux filesystem
- Mengkonfigurasi sebuah NFS (Network File System) client dan autofs
- Mengerti sistem dan instalasi
- Menjalankan user and group administration
- Mengintegrasikan sebuah jaringan komputer/workstation dan menjalankan layanan-layanan jaringan
- Sistem administrator Linux untuk printing subsystem
- Memelihara dan menafsirkan system logs
- Back up sistem file ke tape dan aplikasi tar archive
- Install, update, query dan merubah software packages dengan RPM
- Mengkonfigurasikan X Sistem Window dan desktop GNOME
- Menjalankan perfoma dasar, memori, dan proses management
- Mengkonfigurasikan basic host security
- Menjalankan basic troubleshooting